Rekam medis bersifat rahasia karena memuat riwayat kesehatan dan data diri pasien bersangkutan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem penyimpanan rekam medis yang baik dan benar.
Dengan penyimpanan rekam medis yang benar, maka saat dibutuhkan, rekam medis bisa segera ditemukan untuk tindakan lebih lanjut. Rekam medis sendiri bermanfaat untuk menganalisis kondisi pasien dan memutuskan tindakan medis berikutnya.
Sistem penyimpanan rekam medis adalah tata cara penyimpanan rekam medis yang dilakukan suatu fasilitas kesehatan agar tersimpan secara aman dan rapi. Secara umum, rekam medis harus terhindar dari udara lembab, potensi bencana, dan sinar matahari.
Untuk lebih rincinya, setiap fasilitas kesehatan memiliki standar opeasional prosedur yang berbeda-beda dalam penyimpanan rekam medis. Kini bahkan sudah banyak fasilitas kesehatan yang membuat rekam medis secara elektronik, sehingga penyimpanannya pun dilakukan secara digital.
Pembuatan rekam medis elektronik ini tercantum di dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Peraturan ini bertujuan untuk melakukan transformasi teknologi kesehatan demi meningkatkan kebutuhan pelayanan masyarakat.
Prosedur penyimpanan rekam medis bertujuan untuk memudahkan tenaga kesehatan saat hendak mencari rekam medis tersebut untuk kebutuhan analisis, perawatan, dan pelayanan terhadap pasien.
Selain itu, penyimpanan rekam medis juga yang benar juga dibutuhkan untuk menjaga kerahasiaannya. Ini karena rekam medis berisi data-data pribadi dan riwayat kesehatan pasien, yang bisa disalah gunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Sistem penyimpanan rekam medis menurut DepKes (Departemen Kesehatan) Indonesia dilakukan berdasarkan lokasi, yaitu: sentralisasi (menjadi satu) atau desentralisasi (terpisah).
Peraturan lebih rinci terkait rekam medis ini tercantum di dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Peraturan ini memperbarui peraturan sebelumnya yang tertera di Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
Berdasarkan lokasinya, prosedur penyimpanan rekam medis terbagi atas:
Dengan penyimpanan secara sentralisasi, rekam medis seorang pasien disimpan menjadi satu. Baik itu dari konsultasi dokter, rawat darurat, rawat jalan, maupun rawat inap.
Dengan penyimpanan secara desentralisasi, rekam medis konsultasi dokter, rawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap akan disimpan di tempat yang terpisah.
Selain prosedur penyimpanan berdasarkan lokasinya, rekam medis juga disimpan berdasarkan nomornya, yaitu:
Dengan sistem penyimpanan ini, rekam medis disimpan di rak secara berurutan sesuai nomornya. Sistem nomor langsung mengharuskan para petugas untuk memperhatikan seluruh angka dari nomor rekam medis, sehingga melatih kketelitian para petugas.
Sering disebut terminal digit filling system, sistem penyimpanan ini menggunakan nomor-nomor dengan 6 digit angka, yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yang masing-masing terdiri dari 2 digit angka. Di dalam sistem penyimpanan ini, ada 100 kelompok angka pertama (primary section), yakni 00-99.
Saat melakukan penyimpanan, petugas harus melihat angka-angka pertama yang bersangkutan. Di kelompok angka pertama, urutan rekam medis disesuaikan dengan angka kedua, lalu disimpan di dalam urutan sesuai kelompok angka ketiga. Dengan demikian, di dalam setiap kelompok, penyimpanan nomor di kelompok angka ketigalah akan selalu berlainan.
Sistem ini menyimpan rekam medis dengan pasangan angka-angka seperti sistem nomor langsung dan nomor akhir. Angka di tengah menjadi angka pertama. Pasangan angka paling kiri akan menjadi angka kedua dan pasangan angka paling kanan akan menjadi angka ketiga.
Inilah kelebihan dari setiap sistem penyimpanan rekam medis di atas:
Selain kelebihannya, Anda juga perlu mengetahui kekurangn setiap sistem penyimpanan rekam medis di atas, yakni:
Secara umum, sistem rekam medis sentralisasi lebih baik daripada desentralisasi, karena lebih mudah untuk keperluan pelayanan kepada pasien. Namun, hal ini kembali lagi kepada kebutuhan, kondisi, dan kemampuan setiap fasilitas kesehatan. Jika ingin menggunakan sistem sentralisasi, maka pastikan Anda menambahkan banyak tenaga yang terampil.
Sementara untuk sistem nomor, sistem nomor akhir adalah yang paling direkomendasikan, karena tidak terlalu rentan akan kekeliruan. Awalnya memang dibutuhkan pelatihan dan standarisasi yang menyita tenaga. Namun, jika dilakukan dengan tepat, maka hasilnya akan efisien.
Nah, itulah berbagai jenis sistem penyimpanan rekam medis yang dapat Anda pilih. Silakan pertimbangkan sesuai kebutuhan, kondisi, dan kemampuan Anda.
Berikut ini adalah artikel kami mengenai Penyakit Mata yang dapat membantu Anda untuk lebih memahami…
Penyakit Darah!. Kami memahami bahwa kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu,…
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, tanpa kesehatan yang baik,…
Setiap jenis bisnis tidak bisa lepas dari data penggunanya, begitu pula dengan bisnis kesehatan. Aplikasi…
Lowongan kerja rekam medis 2023 adalah lowongan yang banyak dicari oleh para lulusan jurusan rekam…
Para akademisi dan praktisi di bidang sangat membutuhkan akses terhadap jurnal rekam medis sebagai bahan…
This website uses cookies.