Medical Record

Sistem Penyimpanan Rekam Medis Menurut DepKes

Mengingat pentingnya dokumen rekam medis, maka sistem penyimpanan rekam medis yang benar pun jadi sangat penting. Dengan sistem penyimpanan rekam medis menurut DepKes (Departemen Kesehatan), petugas kesehatan akan lebih mudah menemukan rekam medis.  

Selain itu, penyimpanan rekam medis yang rapi dan ketat juga mengamankannya dari tangan pihak tak bertanggung jawab yang ingin menyalahgunakannya. Ini karena rekam medis memuat data pasien yang bersifat rahasia.  

Sistem Penyimpanan Rekam Medis Menurut DepKes

Berdasarkan peraturan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006), rekam medis bisa disimpan berdasarkan lokasi penyimpanan sebagai berikut: 

1. Sentralisasi

Dengan sistem sentralisasi, semua dokumen rekam medis, baik pasien rawat darurat, rawat jalan, maupun rawat inap disimpan di dalam satu tempat penyimpanan. 

Dengan demikian, sistem ini dapat menghemat ruang penyimpanan dan informasi hasil pelayanan dapat dilakukan secara berkesinambungan. Namun, beban kerja petugas pendataan akan menumpuk. 

2. Desentralisasi

Dengan sistem desentralisasi, berkas rawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap akan disimpan secara terpisah. Sistem ini memudahkan proses pencarian dokumen. Namun, dibutuhkan lebih banyak tenaga pendata dan tempat yang lebih luas serta memadai. 

Sistem Penjajaran Rekam Medis

Setelah mengetahui dan memilih sistem penyimpanan yang sesuai kebutuhan dan kapasitas, maka kini saatnya untuk memilih sistem penjajaran rekam medis yang sesuai. 

Sistem penjajaran atau yang disebut juta sistem penataan adalah sistem untuk menata rekam medis di dalam rak. Ada 2 sistem rekam medis yang bisa dipilih, yaitu: 

1. Sistem Alfabetik

Di dalam sistem alfabetik, rekam medis akan ditata berdasarkan urutan alfabet alias abjad. Rekam medis dapat dinamakan secara langsung atau berdasarkan kesamaan bunyi nama pasien.

Dengan sistem rekam medis ini, penataan akan lebih kondusif dan mudah dipahami. Namun, penataan ini umumnya menyita lebih banyak waktu dan lebih rawan kekeliruan jika tempat penyimpanannya padat.   

2. Sistem Numerik

Di dalam sistem numerik, rekam medis ditata berdasarkan nomor rekam medis pasien. Nomor ini terbagi menjadi 3 cara, yaitu: angka langsung, angka tengah, dan angka akhir. 

Dengan sistem ini, petugas akan lebih mudah untuk mendapatkan kembali rekam medis yang relevan dengan reset waktu dan lebih mudah untuk menyeleksi rekam medis mana saja yang tidak aktif. Namun, ada risiko kesalahan transkrip dan rekam medis akan jadi cukup sulit untuk dirapikan.   

Kedua sistem penyimpanan rekam medis dan penjajaran rekam medis di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Silakan pilih berdasarkan kondisi, kapasitas, dan kebutuhan fasilitas kesehatan masing-masing.  

Gharfan Anwarie

Recent Posts

5 Penyakit Mata yang perlu kita ketahui

Berikut ini adalah artikel kami mengenai Penyakit Mata yang dapat membantu Anda untuk lebih memahami…

5 days ago

9 Penyakit darah yang perlu kita ketahui, pahami gejalanya sebelum terlambat!

Penyakit Darah!. Kami memahami bahwa kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu,…

5 days ago

9 Penyakit Berdasarkan Organ Tubuh yang jarang diketahui!

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, tanpa kesehatan yang baik,…

5 days ago

5 Aplikasi Rekam Medis Berbasis Web 2023

Setiap jenis bisnis tidak bisa lepas dari data penggunanya, begitu pula dengan bisnis kesehatan. Aplikasi…

7 days ago

Contoh Lowongan Kerja Rekam Medis 2023

Lowongan kerja rekam medis 2023 adalah lowongan yang banyak dicari oleh para lulusan jurusan rekam…

2 weeks ago

25 Situs Jurnal Rekam Medis Terpercaya 2023

Para akademisi dan praktisi di bidang sangat membutuhkan akses terhadap jurnal rekam medis sebagai bahan…

2 weeks ago

This website uses cookies.